Kalselupdate.my.id, Barito Kuala – Pengurus Forum Bumdes Indonesia Kalimantan Selatan (FBI Kalsel) menggelar audiensi dengan Ketua Umum FBI, Yani Setiayadi, S.Sos., MM, di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Jumat (20/03/25). Pertemuan ini menjadi ajang strategis untuk membahas pengembangan organisasi FBI Kalsel serta mendapatkan arahan mengenai pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di wilayah Kalimantan Selatan.

Ketua FBI Kalsel, H. Meri Apriansyah, menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan perekonomian desa, termasuk program Koperasi Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk mengawal dan mendukung 100% kebijakan pemerintah dalam memberdayakan ekonomi desa melalui Koperasi Merah Putih dan Bumdes,” ujar Meri pada Minggu (22/03/25).

Meri Apriansyah juga menyoroti pentingnya peran Bumdes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Menurutnya, dengan pengelolaan yang optimal, Bumdes dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian desa.

“Jika Bumdes dikelola dengan baik dan berkembang, maka kesejahteraan masyarakat desa akan meningkat secara signifikan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Meri mengungkapkan bahwa Kalimantan Selatan memiliki lebih dari 1.871 desa, yang seharusnya memiliki jumlah Bumdes yang sebanding. Namun, tidak semua desa memiliki Bumdes yang berkembang akibat minimnya perhatian dari sejumlah kepala desa.

Sebagai langkah strategis, FBI Kalsel berencana membentuk Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di 11 kabupaten di Kalimantan Selatan guna memperkuat struktur organisasi dan mendukung pengembangan Bumdes di daerah tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Meri mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Desa Ponggok memberikan banyak wawasan mengenai strategi pengelolaan Bumdes yang efektif.

“Kami banyak belajar dari keberhasilan Bumdes Tirta Mandiri di Desa Ponggok yang dikelola oleh Pak Yani. Kami berharap konsep yang diterapkan di sini dapat menjadi referensi bagi Bumdes lain di Kalimantan Selatan,” ujarnya penuh harapan.

Sementara itu, Ketua Umum FBI, Yani Setiayadi, menyambut baik audiensi dengan pengurus FBI Kalsel serta mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan oleh H. Meri Apriansyah dan jajaran dalam mempercepat penguatan organisasi di Kalimantan Selatan.

Yani juga menekankan pentingnya koordinasi antar pengurus Bumdes agar setiap potensi yang ada di desa dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pada 2021, Pendapatan Asli Desa (PAD) kami hanya Rp 14 juta per tahun. Kini, setelah mengoptimalkan potensi desa, angka tersebut telah meningkat hingga belasan miliar rupiah,” ungkap Yani.

Ia pun menekankan perlunya inovasi dan kreativitas dalam pengembangan Bumdes.

“Ada begitu banyak peluang usaha yang bisa dijalankan oleh Bumdes. Para pengurus harus berani berinovasi dan keluar dari pola pikir konvensional,” tambahnya.

Yani juga memberikan apresiasi terhadap FBI Kalsel yang telah terbentuk lebih cepat dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Menurutnya, ini mencerminkan kepemimpinan yang solid dan efektif dari H. Meri Apriansyah dalam memperkuat FBI di Kalimantan Selatan.

Dalam audiensi ini, H. Meri Apriansyah turut didampingi oleh Wakil Ketua Nasruddin, Sekretaris Didin Ariyadi, serta Anggota Kompartemen Organisasi dan SDM, Mardina.

Dengan semangat dan komitmen yang kuat, FBI Kalsel optimistis dapat terus berkembang dan berkontribusi secara nyata dalam memperkuat Bumdes serta meningkatkan perekonomian desa di seluruh Kalimantan Selatan. ( Di )

 

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.