
Tanah Laut – Lubang-lubang kian bertambah dan meluas di jalur alternatif Tambang Ulang – Banyu Irang, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Kondisi ini membuat para pengendara kesal dan mengeluh.
Jalur ini menjadi alternatif penghubung Kota Pelaihari (ibu kota Tala) dengan Kota Banjarbaru dan Martapura (ibu kota Kabupaten Banjar). Kerusakan terparah terjadi di Desa Sungai Pinang.
Meskipun kerusakan juga terjadi di desa lain seperti Tambang Ulang, Martadah, Kait-kait, Bentok Darat, dan Banyu Irang, namun skalanya tidak separah di Sungai Pinang.
Pemerintah daerah sudah mulai memperhatikan masalah ini. Sejak tahun lalu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Tala telah melakukan perbaikan, meskipun hanya skala kecil.
Perbaikan yang dilakukan berupa penimbunan lubang-lubang dengan batu split dan pemadatan dengan stum.
Namun, karena sudah lama dan sering hujan, material perkerasan tersebut mulai rusak dan lubang-lubang kecil kembali bermunculan.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRP Tala, Dwi Hadi Putra, mengatakan bahwa perbaikan akan segera dilakukan kembali.
“Bulan depan ditangani (diperbaiki),” jelasnya singkat.
Dwi berharap perbaikan ini dapat segera dilakukan secara menyeluruh dan permanen agar jalur alternatif ini kembali nyaman dan aman untuk dilalui. ( Ahm )








